Tidak seperti Bitcoin, Ethereum tidak dibuat untuk mendukung mata uang — tetapi sebagai blockchain yang dapat diprogram, memungkinkan pengguna jaringan membuat, menerbitkan, memonetisasi, dan menggunakan aplikasi (dApps). Ether (ETH) dikembangkan untuk pembayaran di platform Ethereum.
Cardano (ADA)
Cardano (ADA) diluncurkan pada 2017 oleh salah satu pendiri Ethereum, dan telah memosisikan dirinya sebagai pemain level berikutnya. Cardano mengandalkan proof-of-stake (PoS) daripada perhitungan rumit PoW yang digunakan Bitcoin dan lainnya, ini berpotensi membuat jaringannya lebih efisien dan berkelanjutan. Cardano sedang dibangun dalam lima fase untuk mencapai tujuannya mengembangkan jaringan menjadi platform aplikasi terdesentralisasi (dApp) dengan buku besar multi-aset dan kontrak pintar yang dapat diverifikasi. Cryptocurrency Cardano disebut ADA, diambil dari Ada Lovelace, ahli matematika abad ke-19.
Polkadot (DOT)
Polkadot didirikan oleh Gavin Wood, juga salah satu pendiri Ethereum, untuk membawa kemampuan jaringan blockchain ke level selanjutnya. Cryptocurrency-nya disebut Dot. Polkadot beroperasi menggunakan dua blockchain — jaringan “relay” utama, di mana transaksinya permanen, dan jaringan paralel dari blockchain yang dibuat pengguna, yang disebut “parachains.” Parachains dapat dikustomisasi untuk berbagai keperluan, misalnya membangun aplikasi. Yang membedakan dari blockchain lainnya adalah misinya untuk memecahkan masalah interoperabilitas dengan membangun apa yang disebut sebagai jembatan (bridge) antar blockchain.
Dogecoin (DOGE)
Dogecoin (diucapkan dohj-koin) dikenal luas sebagai cryptocurrency lelucon pertama; diluncurkan pada tahun 2013 sebagai altcoin dan berjalan di jaringan blockchain menggunakan sistem PoW yang mirip dengan Bitcoin dan Ethereum. Tetapi jumlah koin yang dapat ditambang tidak terbatas.
Posting Komentar
Posting Komentar